KEUTAMAAN PUASA 9 -10 BULAN MUHARAM

ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…ٰู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู…ِ

ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ูŠูƒู… ูˆุฑุญู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุฑูƒุงุชู‡ 



SEJARAH DAN KEUTAMAAN PUASA ASYURA
Sesungguhnya hari Asyura (10 Muharram) meski merupkan hari bersejarah dan diagungkan, namun orang tidak boleh berbuat bid’ah di dalamnya. Adapun yang dituntunkan syariat kepada kita pada hari itu hanyalah berpuasa, dengan dijaga agar jangan sampai tasyabbuh dengan orang Yahudi.

Dari ’Aisyah Radhiyallahu ’anha, beliau berkata,

ูƒَุงู†َ ูŠَูˆْู…ُ ุนَุงุดُูˆุฑَุงุกَ ุชَุตُูˆู…ُู‡ُ ู‚ُุฑَูŠْุดٌ ูِู‰ ุงู„ْุฌَุงู‡ِู„ِูŠَّุฉِ ، ูˆَูƒَุงู†َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ  ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…  ูŠَุตُูˆู…ُู‡ُ ، ูَู„َู…َّุง ู‚َุฏِู…َ ุงู„ْู…َุฏِูŠู†َุฉَ ุตَุงู…َู‡ُ ، ูˆَุฃَู…َุฑَ ุจِุตِูŠَุงู…ِู‡ِ

“Orang-orang Quraisy biasa berpuasa pada hari asyura di masa jahiliyyah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun melakukannya pada masa jahiliyyah. Tatkala beliau sampai di Madinah beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa.”[1]

ู‚َุฏِู…َ ุงู„ู†َّุจِูŠُّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุงู„ْู…َุฏِูŠู†َุฉَ ูَุฑَุฃَู‰ ุงู„ْูŠَู‡ُูˆุฏَ ุชَุตُูˆู…ُ ูŠَูˆْู…َ ุนَุงุดُูˆุฑَุงุกَ ูَู‚َุงู„َ ู…َุง ู‡َุฐَุง ู‚َุงู„ُูˆุง ู‡َุฐَุง ูŠَูˆْู…ٌ ุตَุงู„ِุญٌ ู‡َุฐَุง ูŠَูˆْู…ٌ ู†َุฌَّู‰ ุงู„ู„َّู‡ ุจَู†ِูŠ ุฅِุณْุฑَุงุฆِูŠู„َ ู…ِู†ْ ุนَุฏُูˆِّู‡ِู…ْ ูَุตَุงู…َู‡ُ ู…ُูˆุณَู‰ ุดُูƒْุฑًุง ู‚َุงู„َ ูَุฃَู†َุง ุฃَุญَู‚ُّ ุจِู…ُูˆุณَู‰ ู…ِู†ْูƒُู…ْ ู†َุญْู†ُ ู†َุตُูˆْู…ُู‡ُ ุชَุนْุธِูŠْู…ًุง ู„َู‡ُ 

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, kemudian beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Beliau bertanya :”Apa ini?” Mereka menjawab :”Sebuah hari yang baik, ini adalah hari dimana Allah menyelamatkan bani Israil dari musuh mereka, maka Musa berpuasa pada hari itu sebagai wujud syukur. Maka beliau Rasulullah menjawab :”Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian (Yahudi), maka kami akan berpuasa pada hari itu sebagai bentuk pengagungan kami terhadap hari itu”[2]

Dua hadits ini menunjukkan bahwa suku Quraisy berpuasa pada hari Asyura di masa jahiliyah, dan sebelum hijrahpun Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melakukannya. Kemudian sewaktu tiba di Madinah, beliau temukan orang-orang Yahudi berpuasa pada hari itu, maka Nabi-pun berpuasa dan mendorong umatnya untuk berpuasa.

Diriwayatkan pada hadits lain.

ูˆَู‡َุฐَุง ูŠَูˆْู…ُ ุงุณْุชَูˆَุชْ ูِูŠู‡ِ ุงู„ุณَّูِูŠู†َุฉُ ุนَู„َู‰ ุงู„ْุฌُูˆุฏِูŠِّ ูَุตَุงู…َู‡ُ ู†ُูˆุญٌ ุดُูƒْุฑًุง ู„ِู„َّู‡ِ ุชَุนَุงู„َู‰

“Ia adalah hari mendaratnya kapal Nuh di atas gunung “Judi” lalu Nuh berpuasa pada hari itu sebagai wujud rasa syukur”[3]

ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ู…ُูˆุณَู‰ ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู†ู‡ُ ู‚َุงู„َ ูƒَุงู†َ ูŠَูˆْู…ُ ุนَุงุดُูˆุฑَุงุกَ ูŠَูˆْู…ًุง ุชُุนَุธِّู…ُู‡ُ ุงู„ْูŠَู‡ُูˆุฏُ ูˆَุชَุชَّุฎِุฐُู‡ُ ุนِูŠุฏًุง ูَู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุตُูˆู…ُูˆู‡ُ ุฃَู†ْุชُู…ْ

“Abu Musa Radhiyallahu anhuberkata : “Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan mereka menjadikannya sebagai hari raya, maka Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Puasalah kalian pada hari itu”[4]

ูˆَุณُุฆِู„َ ุนَู†ْ ุตَูˆْู…ِ ูŠَูˆْู…ِ ุนَุงุดُูˆุฑَุงุกَ ูَู‚َุงู„َ ูŠُูƒَูِّุฑُ ุงู„ุณَّู†َุฉَ ุงู„ْู…َุงุถِูŠَุฉَ

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang puasa di hari Asyura, maka beliau menjawab : “Puasa itu bisa menghapuskan (dosa-dosa kecil) pada tahun kemarin”[5]

CARA BERPUASA DI HARI ASYURA
1. Berpuasa selama 3 hari tanggal 9, 10, dan 11 Muharram
Berdasarkan hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan lafadz sebagaimana telah disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam al-Huda dan al-Majd Ibnu Taimiyyah dalam al-Muntaqa 2/2:

ุฎَุงู„ِูُูˆุง ุงู„ْูŠَู‡ُูˆุฏَ ูˆَุตُูˆู…ُูˆุง ูŠَูˆْู…ًุง ู‚َุจْู„َู‡ُ ูˆَ ูŠَูˆْู…ًุง ุจَุนْุฏَู‡ُ

“Selisihilah orang Yahudi dan berpuasalah sehari sebelum dan setelahnya.”

Dan pada riwayat ath-Thahawi menurut penuturan pengarang Al-Urf asy-Syadzi:

ุตُูˆู…ُูˆู‡ُ ูˆَุตُูˆู…ُูˆุง ู‚َุจْู„َู‡ُ ุฃَูˆْ ุจَุนْุฏَู‡ُ ูŠَูˆْู…ًุง ูˆَ ู„ุงَ ุชُุดَุจِّู‡ُูˆَุง ุจِุงู„ْูŠَู‡ُูˆْุฏِ

“Puasalah pada hari Asyura dan berpuasalah sehari sebelum dan setelahnya dan janganlah kalian menyerupai orang Yahudi.”

Namun di dalam sanadnya ada rawi yang diperbincangkan.
Ibnul Qayyim berkata (dalam Zaadud Ma’al 2/76):”Ini adalah derajat yang paling sempurna”.
Syaikh Abdul Haq ad-Dahlawi mengatakan:”Inilah yang paling utama”.

Ibnu Hajar di dalam Fathul Baari 4/246 juga mengisyaratkan keutamaan cara ini. Dan termasuk yang memilih pendapat puasa tiga hari tersebut (9, 10 dan 11 Muharram) adalah Asy-Syaukani (Nailul Authar 4/245) dan Syaikh Muhamad Yusuf Al-Banury dalam Ma’arifus Sunan 5/434

Namun mayoritas ulama yang memilih cara seperti ini adalah dimaksudkan untuk lebih hati-hati. Ibnul Qudamah di dalam Al-Mughni 3/174 menukil pendapat Imam Ahmad yang memilih cara seperti ini (selama tiga hari) pada saat timbul kerancuan dalam menentukan awal bulan.

2. Berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram
Mayoritas hadits menunjukkan cara ini:

ุตَุงู…َ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠَูˆْู…َ ุนَุงุดُูˆุฑَุงุกَ ูˆَุฃَู…َุฑَ ุจِุตِูŠَุงู…ِู‡ِ ู‚َุงู„ُูˆุง ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุฅِู†َّู‡ُ ูŠَูˆْู…ٌ ุชُุนَุธِّู…ُู‡ُ ุงู„ْูŠَู‡ُูˆุฏُ ูˆَุงู„ู†َّุตَุงุฑَู‰ ูَู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู‡ِุน ุตَู„َّู‰ ุงู„ู‡ُุช ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ  ูَุฅِุฐَุง ูƒَุงู†َ ุงู„ْุนَุงู…ُ ุงู„ْู…ُู‚ْุจِู„ُ ุฅِู†ْ ุดَุงุกَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุตُู…ْู†َุง ุงู„ْูŠَูˆْู…َ ุงู„ุชَّุงุณِุนَ ู‚َุงู„َ ูَู„َู…ْ ูŠَุฃْุชِ ุงู„ْุนَุงู…ُ ุงู„ْู…ُู‚ْุจِู„ُ ุญَุชَّู‰ ุชُูˆُูِّูŠَ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan berpuasa. Para shahabat berkata:”Ya Rasulullah, sesungguhnya hari itu diagungkan oleh Yahudi.” Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Di tahun depan insya Allah kita akan berpuasa pada tanggal sembilan.”, tetapi sebelum datang tahun depan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat.”[6]

Baca Juga  Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Dalam riwayat lain :

ู„َุฆِู†ْ ุจَู‚ِูŠุชُ ุฅِู„َู‰ ู‚َุงุจِู„ٍ ู„ุฃَุตُูˆู…َู†َّ ุงู„ุชَّุงุณِุนَ

“Jika aku masih hidup pada tahun depan, sungguh aku akan melaksanakan puasa pada hari kesembilan.”[7]

Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata (Fathul Baari 4/245) :”Keinginan beliau untuk berpuasa pada tanggal sembilan mengandung kemungkinan bahwa beliau tidak hanya berpuasa pada tanggal sembilan saja, namun juga ditambahkan pada hari kesepuluh. Kemungkinan dimaksudkan untuk berhati-hati dan mungkin juga untuk menyelisihi kaum Yahudi dan Nashara, kemungkinan kedua inilah yang lebih kuat, yang itu ditunjukkan sebagian riwayat Muslim”

ุนَู†ْ ุนَุทَุงุก ุฃَู†َّู‡ُ ุณَู…ِุนَ ุงุจْู†ِ ุนَุจَุงุณٍ ูŠَู‚ُูˆْู„ُ: ูˆَุฎَุงู„ِูُูˆุง ุงู„ْูŠَู‡ُูˆุฏَ ุตُูˆู…ُูˆุง ุงู„ุชَّุงุณِุนَ ูˆَ ุงู„ْุนَุงุดِุฑَ

“Dari ‘Atha’, dia mendengar Ibnu Abbas berkata:”Selisihilan Yahudi, berpuasalah pada tanggal sembilan dan sepuluh”[8]

3. Berpuasa Dua Hari yaitu tanggal sembilan dan sepuluh atau sepuluh dan sebelas Muharram

ุตُูˆู…ُูˆุง ูŠَูˆْู…َ ุนَุงุดُูˆْุฑَุงุกَ ูˆَุฎَุงู„ِูُูˆุง ุงู„ْูŠَู‡ُูˆุฏَ ุตُูˆู…ُูˆุง ู‚َุจْู„َู‡ُ ูŠَูˆْู…ًุง ุฃَูˆْ ุจَุนْุฏَู‡ُ ูŠَูˆْู…ًุง

“Berpuasalah pada hari Asyura dan selisihilah orang Yahudi, puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya”[9]

Hadits marfu’ ini tidak shahih karena ada 3 illat (cacat):

Ibnu Abi Laila, lemah karena hafalannya buruk.
Dawud bin Ali bin Abdullah bin Abbas, bukan hujjah
Perawi sanad hadits tersebut secara mauquf lebih tsiqah dan lebih hafal daripada perawi jalan/sanad marfu’
Jadi hadits di atas shahih secara mauquf sebagaimana dalam as-Sunan al-Ma’tsurah karya As-Syafi’i no 338 dan Ibnu Jarir ath-Thabari dalam Tahdzibul Atsar 1/218.

Ibnu Rajab berkata (Lathaiful Ma’arif hal 49):”Dalam sebagian riwayat disebutkan atau sesudahnya maka kata atau di sini mungkin karena keraguan dari perawi atau memang menunjukkan kebolehan….”

Al-Hafidz berkata (Fathul Baari 4/245-246):”Dan ini adalah akhir perkara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dahulu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam suka menyocoki ahli kitab dalam hal yang tidak ada perintah, lebih-lebih bila hal itu menyelisihi orang-orang musyrik. Maka setelah Fathu Makkah dan Islam menjadi termahsyur, beliau suka menyelisihi ahli kitab sebagaimana dalam hadits shahih. Maka ini (masalah puasa Asyura) termasuk dalam hal itu. Maka pertama kali beliau menyocoki ahli kitab dan berkata :”Kami lebih berhak atas Musa daripada kalian (Yahudi).”, kemudian beliau menyukai menyelisihi ahli kitab, maka beliau menambah sehari sebelum atau sesudahnya untuk menyelisihi ahli kitab.”

Ar-Rafi’i berkata (at-Talhish al-Habir 2/213) :”Berdasarkan ini, seandainya tidak berpuasa pada tanggal 9 maka dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal sebelas”

4. Berpuasa pada sepuluh Muharram saja
Al-Hafidz berkata (Fathul Baari 4/246) :”Puasa Asyura mempunyai tiga tingkatan, yang terendah berpuasa sehari saja, tingkatan diatasnya ditambah puasa pada tanggal sembilan, dan tingkatan diatasnya ditambah puasa pada tanggal sembilan dan sebelas. Wallahu a’lam.”

Dan Patwa Syeh nawani Referisi nihayu zaen 

Link Lebih jelas



DIBAWAH BEBERAPA HADIST DOIF LEMAH  KURANG KUAT DALAM BIKIN DALIL NAMUN BILA ROWINYA BANYAK  BISA DERAJAT HASAN BUAT PADILATUL AMAL BOLEH NAMUN GAK KUAT BUAT DALIL KARNA LEMAH 

Tentang Hadist Jamiu sogir 

Dowload disini

Dan IBANATUL AHKAM SYARAH BULUGUL MUROOM 
DOWLOAD DISINI TERJEMAH




Baca Juga  Anjuran Puasa Pada Hari-Hari Putih (Ayyamul Bid) dan Bulan Sya’ban
ู…َู†ْ ูˆَ ุณَّุนَ ุนَู„َู‰ ุนِูŠَุงู„ِู‡ِ ูŠَูˆْู…َ ุนَุงุดُูˆْุฑَุงุกَ ูˆَุณَّุนَ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุณَุงุฆِุฑَ ุณَู†َุชِู‡ِ

“Barangsiapa memberi kelonggaran pada keluarganya pada hari Asyura, niscaya Allah akan memberikan kelonggaran kepadanya sepanjang tahun”.

Imam Ahmad berkata : “Hadits ini tidak sah/bathil”. Adapun hadits-hadits bercelak, memakai minyak rambut dan memakai wangi-wangian, itu dibuat-buat oleh tukang dusta. Kemudian golongan lain membalas dengan menjadikan hari Asyura sebagai hari kesedihan dan kesusahan. Dua goloangan ini adalah ahli bid’ah yang menyimpang dari As-Sunnah. Sedangkan Ahlus Sunnah melaksanakan puasa pada hari itu yang diperintahkan oleh Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjauhi bid’ah-bid’ah yang diperintahkan oleh syaithan”.

Adapun shalat Asyura maka haditsnya bathil. As-Suyuthi dalam Al-Lali 2/29 berkata : “Maudhu’ (hadits palsu)”. Ucapan beliau ini diambil Asy-Syaukani dalam Al-Fawaid Al-Majmu’ah hal.47. Hal senada juga diucapkan oleh Al-Iraqi dalam Tanzihus Syari’ah 2/89 dan Ibnul Jauzi dalam Al-Maudlu’ah 2/122

Ibnu Rajab berkata (Latha’ful Ma’arif) : “Setiap riwayat yang menerangkan keutamaan bercelak, pacar, kutek dan mandi pada hari Asyura adalah maudlu (palsu) tidak sah. Contohnya hadits yang dikatakan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu secara marfu.

ู…َู†ِ ุง ุบْุชَุณَู„َ ูˆَ ุชَุทَู‡َّุฑَ ูِูŠ ูŠَูˆْู…ِ ุนَุงุดُูˆْุฑَุงุกَ ู„َู…ْ ูŠَู…ْุฑَุถْ ูِูŠ ุณَู†َุชِู‡ِ ุฅِู„ุงَّ ู…َุฑَุถَ ุงู„ْู…َูˆْุชِ

“Barangsiapa mandi dan bersuci pada hari Asyura maka tidak akan sakit di tahun itu kecuali sakit yang menyebabkan kematian”.

Hadits ini adalah buatan para pembunuh Husain.
Adapun hadits,

ِู…َู†ِ ุงูƒْุชَุญَู„َ ุจِุงู„ุฅِุซْู…ِุฏِ ูŠَูˆْู…َ ุนَุงุดُูˆْุฑَุงุกَ ู„َู…ْ ุชَุฑْู…ِุฏْ ุนَูŠْู†ُู‡ُ ุฃَุจَุฏًุง

“Barangsiapa bercelak dengan batu ismid di hari Asyura maka matanya tidak akan pernah sakit selamanya”


ูˆู…ู† ุฃุดุจุน ุฃู‡ู„ ุจูŠุช ู…ุณุงูƒูŠู† ูŠูˆู… ุนุงุดูˆุฑุงุก ู…ุฑ ุนู„ู‰ ุงู„ุตุฑุงุท ูƒุงู„ุจุฑู‚ ุงู„ุฎุงุทู ูˆู…ู† ุชุตุฏู‚ ุจุตุฏู‚ุฉ ููƒุฃู†ู…ุง ู„ู… ูŠุฑุฏ ุณุงุฆู„ุง ู‚ุท ูˆู…ู† ุงุบุชุณู„ ูŠูˆู… ุนุงุดูˆุฑุงุก ู„ู… ูŠู…ุฑุถ ุฅู„ุง ู…ุฑุถ ุงู„ู…ูˆุช ู…ูˆุถูˆุน


“Barangsiapa yang memberi makan kepada Ahli Bait yang miskin sampai kenyang pada hari ke-10 bulan Muharram, maka ia akan melewati jembatan Ash-Shirooth secepat kilat yang menyambar. Barangsiapa yang bershodaqoh dengan sesuatu, maka seolah-olah seperti orang yang tidak pernah menolak orang yang meminta, sama sekali. Barangsiapa yang mandi pada hari ke-10 bulan Muharram,maka tidak akan pernah sakit kecuali sakit menjelang kematian” (Palsu [mauแธลซ’]).

ู…ู† ุตุงู… ูŠูˆู… ุนุงุดูˆุฑุงุก ุฃุนุทู‰ ุซูˆุงุจ ุนุดุฑุฉ ุขู„ุงู ู…ู„ูƒ

“Barangsiapa yang berpuasa pada hari ke-10 bulan Muharram, maka akan diberi pahala sepuluh ribu (ibadah) malaikat” (Palsu [mauแธลซ’]).

ุฅู† ุงู„ุตุฑุฏ ุฃูˆู„ ุทูŠุฑ ุตุงู… ุนุงุดูˆุฑุงุก

“Sesungguhnya burung Aแนฃ– แนขurad adalah burung yang pertama kali berpuasa ‘Asyura`”

(Diriwayatkan oleh Al-Khothiib dari Abu Gholiith secara marfu’, sedangkan di kalangan para sahabat, tidaklah dikenal nama ini. Dan sanadnya adalah Abdullah bin Mu’awiyah, ia adalah mungkarul hadis, hal ini sebagaimana disebutkan Asy-Syaukani raแธฅimahullฤh).

ู…ุง ู…ู† ุนุจุฏ ูŠุจูƒูŠ ูŠูˆู… ู‚ุชู„ ุงู„ุญุณูŠู† ูŠุนู†ูŠ ูŠูˆู… ุนุงุดูˆุฑุงุก ุฅู„ุง ูƒุงู† ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ ู…ุน ุฃูˆู„ูŠ ุงู„ุนุฒู… ู…ู† ุงู„ุฑุณู„

“Tidak ada seorang hamba pun yang menangis pada hari terbunuhnya Al-Husain -yaitu pada hari ke-10 bulan Muharram- kecuali kelak pada hari Kiamat ia akan bersama ulul ‘azmi dari kalangan para rasul” (Palsu [mauแธลซ’]).


Demikian pula sebuah hadis yang menyebutkan bahwa menangis pada hari ke-10 bulan Muharram adalah cahaya sempurna pada hari Kiamat, maka ini adalah hadis palsu yang dipalsukan syi’ah rafidah.

Setiap hadis tentang (keutamaan) menziarahi kubur pada hari ke-10 bulan Muharram tidak ada asalnya.

ู„ุฆู† ุจู‚ูŠุช ู„ุฃู…ุฑู† ุจุตูŠุงู… ูŠูˆู… ู‚ุจู„ู‡ ุฃูˆ ูŠูˆู… ุจุนุฏู‡

“Sungguh apabila saya masih hidup, benar-benar saya akan perintahkan untuk puasa sehari sebelum atau sesudah hari ‘Asyura`” (Syaikh Al-Albani raแธฅimahullฤh bahwa tambahan ini mungkar)

ุตู…ุชู… ูŠูˆู…ูƒู… ู‡ุฐุง ؟ ู‚ุงู„ูˆุง : ู„ุง ู‚ุงู„ : ูุฃุชู…ูˆุง ุจู‚ูŠุฉ ูŠูˆู…ูƒู… ูˆุงู‚ุถูˆู‡ . ูŠุนู†ูŠ : ูŠูˆู… ุนุงุดูˆุฑุงุก

“Apakah kalian puasa pada hari kalian ini? Mereka menjawab, ‘Tidak.’ Beliau (Rasulullah) bersabda, ‘Sempurnakan sisa hari kalian dan bayarlah utang puasa tersebut, yaitu hari ‘Asyura`’” (Syaikh Al-Albani raแธฅimahullฤh menerangkan bahwa tambahan ini mungkar).

Link BLOG SATU KLIK DISINI

ูˆุงู„ู„ู‡ ุงุนู„ู…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEAGUNAN NISFU SYA'BAN

Biografi KHZ.M.ABAs

SETIAP MALAM JUMAT & MALAM² TERNTENTU ARWAH AHLI KUBUR MENDATANGI RUMAH DAN KELUARGANYA