KEAGUNAN NISFU SYA'BAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

NISFU SYA'BAN Dan Asal Usul Peringatan dan Amalan-Amalannya

Berikut dalil Nisfu Syaban:

1. Dalam Kitab Sunan Ibn Majah juz 1 halaman 444, hadits nomor 1388:

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

Dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila malam nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban), maka shalatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Maka Sesungguhnya  (rahmat allah dan ampunanannya )turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Allah berfirman: “Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rizki maka Aku akan memberinya rizki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang begini…hingga terbit fajar. “

Hadits di atas bernilai dhaif. Meski demikian, Muslim tetap boleh mengerjakan amalan puasa Nisfu Sya'ban dan sholat sunnah mutlak.

Namun tidak boleh mengkhususkan, misal mewajibkan dirinya untuk ibadah tersebut hanya pada malam nifsu sya’ban, pada malam lainnya tidak dikerjakan.

Al-Hafidz Ibnu Hajar juga meriwayatkan hadis yang hampir senada dari Katsir bin Murrah:

Dari Katsir bin Murrah bahwa Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Tuhan kalian melihat di malam Nishfu Sya’ban kepada hamban-Nya, maka Ia memberi ampunan kepada mereka 

أَخْبَرَنَا أَبُوْ بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ عَبْدِ اللهِ الْمَنْصُوْرِيُّ النُّوْقَانِيُّ، بِهَا أَخْبَرَنَا أَبُوْ حَاتِمٍ مُحَمَّدُ بْنُ حَسَّانَ بْنِ أَحْمَدَ الْبُسْتِيُّ، نا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُعَافَى بِصَيْدَا، نا هِشَامُ بْنُ خَالِدٍ الْأَزْرَقُ، نا أَبُوْ خُلَيْدٍ وَهُوَ عُتْبَةُ بْنُ حَمَّادٍ، عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ، وَابْنِ ثَوْبَانَ، عَنْ أَبِيْهِ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ مَالِكِ بْنِ يُخَامِرَ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ فِي اللَّيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ "

Artinya: "Dari Mu’adz bin Jabal, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:”Allah memperhatikan kepada semua mahkluk-Nya pada malam Nisfu Syaban. Maka, Dia memberi ampunan kepada semua mahkluk-Nya, kecuali kepada orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.”

Dalam Kitab Sunan Tirmidzi juz 2 halaman 121-122, hadits nomor 736, cetakan ke II tahun 1403 H, Daarul Fikr, Beirut:

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيْعٍ حَدَّثَنَا يَزِيْدُ بْنُ هَارُوْنَ أَخْبَرَنَا الْحَجَّاجُ بْنُ أَرْطَاةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِيْ كَثِيْرٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ فَقَدْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَخَرَجْتُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيْعِ فَقَالَ أَكُنْتِ تَخَافِيْنَ أَنْ يَحِيْفَ اللهُ عَلَيْكِ وَرَسُوْلُهُ ؟ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَاءَكَ فَقَالَ إِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كَلْبٍ

"Dari Urwah, dari Aisyah, beliau berkata “Pada suatu malam, saya kehilangan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Maka akupun keluar mencarinya, ternyata beliau ada di Baqi’, beliau bersabda: “Apakah kamu takut Allah dan Rasulnya mengabaikanmu?”.

Aku menjawab: “Wahai Rasulullah, aku mengira engkau mengunjungi sebagian di antara istri-istri engkau”. Nabi bersabda: “Sesungguhnya (rahmat) Allah turun ke langit yang paling bawah pada malam Nisfu Syaban dan Ia mengampuni dosa-dosa yang melebihi dari jumlah bulu kambing milik suku Kalb”.

( قَالَ الشَّافِعِيُّ ) وَبَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ إنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِيْ خَمْسِ لَيَالٍ فِيْ لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ

Imam Syafi’i berkata: Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan dalam lima malam, yaitu: - Malam Jumat- Malam Al Adha- Malam Al Fithri- Malam awal Rajab- Malam Nishfu Sya’ban.

Malam di mana doa dikabulkan

وقال عبد الله بن عمر رضي الله عنهم: (خمس ليال لا تردُّ فيهن الدعاء ليلة الجمعة وأول ليلة من رجب وليلة النصف من شعبان وليلتيِ العيدين)

Dalam Kitab Mukhtashor Al-Fatawa Al-Mishriyyah Jilid 1 Hal. 291-292 disebutkan bahwa Abdullah Bin Umar Radhiyallahu 'Anhu berkata: “Ada lima malam di mana jika seseorang berdoa di malam itu, doanya akan dikabulkan. Malam-malam itu adalah: malam Jumat, malam awal Rajab, Malam Nisfu Sya'ban dan Malam Idul Fitri dan Idul Adha”

مشكاة المصابيح مع شرحه مرعاة المفاتيح :4/ 645 

قال

اعلم أنه قد ورد في فضيلة ليلة النصف من شعبان عدة أحاديث مجموعها يدل على أن لها أصلاً... فهذه الأحاديث بمجموعها حجة على من زعم ​​أنه لم يثبت في فض ليلة النصف من شعبان شيء والله تعالى أعلم


“Ketahuilah, sesungguhnya telah disebutkan keutamaan-keutamaan malam Nisfu Sya'ban melalui banyak hadits-hadits dan dalil-dalil yang berbicara tentangnya. Maka hadits-hadits tersebut merupakan hujjah bagi orang-orang yang menyangka bahwa dalam Nisfu Sya'ban tidak ada keutamaan di dalamnya.

Fadilah  nusfu syaban  Dowload disini kitab pdfnya
Durotunnasihin hal 217 
Ada 8 ke utamaan bulan syaban



Dalam Kitab Durratun Nashihin, Majlis ke-56, Bab Fadhilah Bulan Sya’ban Yang Diagungkan, dari karya Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakiry Al-Khoubawy, disebutkan 8 hikmah dan keutamaan bulan Sya'ban.

Delapan Keistimewaan dan Keutamaan Bulan Sya'ban.
Adapun keistimewaan dan keutamaan Bulan Sya'ban yang mulia, maka sebagain telah dirangkum dalam poin-poin di bawah ini :

1. Bulan Sya'ban Adalah Bulan Yang Memiliki Kebaikan Bercabang-Cabang
Sya'ban menurut bahasa berasal dari lafadz "tasya'aba" (تَشَعَّبَ) yang berarti bercabang-cabang atau bergolong-golong. Adapun bulan ini disebut dengan istilah sya'ban karena di dalamnya terdapat kebaikan yang bercabang-cabang. Sebagaimana penjelasan dalam salah satu hadits Nabi SAW:


قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَتَدْرُوْنَ لِمَ سُمِيَ شَعْبَانَ ؟ قَالُوْا : اَللّٰهُ وَرَسُوْلُهُ اَعْلَمُ، قَالَ : لِاَنَّهُ يَتَشَعَّبُ فِيْهِ خَيْرٌ كَثِيْرٌ

"Nabi SAW bertanya, "Apakah kalian mengerti mengapa dinamakan Sya'ban ?. Para sahabat menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui. Nabi SAW berkata, "Karena sesungguhnya menjadi bercabang-cabang di dalamnya banyak kebaikan"".

2. Bulan Sya'ban Adalah Bulan Rasulullah SAW
Bulan Sya'ban adalah Bulan yang dikhususkan Allah SWT untuk Rasulullah SAW. Dalam sebuah riwayat hadits yang dijelaskan dalam Kitab Durratun Nashihin Bab Fadhilah Bulan Rajab yang Agung, dijelaskan sebagaimana berikut ini :

اِنَّ رَجَبَ شَهْرُ اللهِ وَشَعْبَانَ شَهْرِيْ وَرَمَضَانَ شَهْرُ اُمَّتِيْ

“Sesungguhnya Rajab adalah Bulan Allah, Sya’ban adalah Bulanku (Rosulullah SAW), dan Ramadhan adalah bulan umatku”

Para ulama' menyimpulkan bahwa salah satu alasan mendasar mengapa Bulan Sya'ban adalah bulan Rasulullah SAW, dikarenakan Bulan Sya'ban adalah bulan di mana umat Rasulullah SAW diperinrahkan membaca sholawat nabi untuk pertama kalinya.

3. Keutamaan Bulan Sya'ban Dibanding Bulan Lainnya, seperti Keutamaan Nabi SAW Dibanding Para Nabi Lainnya
Bulan Sya'ban jikan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya (selain Bulan Rajab dan Bulan Ramadhan), maka seperti keutamaan Nabi SAW dibandingkan keutamaan nabi dan rasul lainnya. Sebagaimana dijelaskan dalam salah satu hadits Beliau:

فَضْلُ شَعْبَانَ عَلَى سَائِرِ الشُّهُوْرِ كَفَضْلِيْ عَلَى سَائِرِ الْاَنْبِيَاءِ، وَفَضْلُ رَمَضَانَ عَلَى سَائِرِ الشُّهُوْرِ كَفَضْلِ اللّٰهِ تَعَالٰى عَلَى عِبَادِهِ

"Keutamaan Bulan Sya'ban melebihi bulan-bulan lainnya, seperti keutamaanku melebihi para nabi lainnya. Sedangkan keutamaan Bulan Ramadhan melebihi bulan-bulan lainnya, seperti keutamaan Allah Ta'ala melebihi semua hamba-hamba-Nya".

4. Rasulullah SAW Memperbanyak Berpuasa di Bulan Sya'ban
Rasulullah SAW pun melakukan puasa di Bulan Sya'ban secara keseluruhan, mulai awal hingga akhir Bulan Sya'ban, kemudian disambung berpuasa di Bulan Ramadhan. Pada saat itu, Beliau bersabda :

يَرْفَعُ اللّٰهُ اَعْمَالَ الْعِبَادِ كُلَّهَا فِيْ هٰذَا الشَّهْرِ

"Allah mengangkat semua amal-amal perbuatan hamba-hamba di dalam bulan ini (Bulan Sya'ban)".

Puasa di sini adalah puasa khusus untuk menghormati Bulan Sya'ban. Mayoritas ulama' sendiri menganggap memperbanyak puasa di Bulan Sya'ban adalah kesunnahan. Ini didasarkan pada salah satu hadits yang diriwayatkan dari Sahabat Abu Salamah, bahwa Siti Aisyah ra menceritakan kepadanya:

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُوْمُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

"Nabi SAW tidaklah berpuasa dalam suatu bulan lebih banyak daripada di Bulan Sya'ban, karena sesungguhnya Beliau berpuasa di Bulan Sya'ban secara keseluruhan".

Para ulama' memberikan kesimpulan mengenai hadits tersebut bahwa Rasulullah SAW banyak berpuasa di Bulan Sya'ban, seolah Beliau berpuasa secara keseluruhan, tentu saja ini harus dimulai sejak permulaan Bulan Sya'ban.

Dalam hadits lain dijelaskan:

مَنْ صَامَ ثَلَاثَةَ اَيَّامٍ مِنْ اَوَّلِ شَعْبَانَ وَثَلَاثَةً مِنْ اَوْسَطِهِ وَثَلَاثَةً مِنْ اٰخِرِهِ، كَتَبَ اللّٰهُ لَهُ ثَوَابَ سَبْعِيْنَ نَبِيًّا، وَكَانَ كَمَنْ عَبَدَ اللّٰهَ تَعَالٰى سَبْعِيْنَ عَامًا، وَاِنْ مَاتَ فِيْ تِلْكَ السَّنَةِ مَاتَ شَهِيْدًا

"Barang siapa berpuasa 3 hari di awal Bulan Sya'ban, berpuasa 3 hari di pertengahan Bulan Sya'ban, dan berpuasa 3 hari di akhir Bulan Sya'ban, maka Allah mencatat baginya pahala 70 nabi, dia seperti orang yang telah beribadah kepada Allah Ta'ala selama 70 tahun, dan jika dia meninggal dunia di tahun itu maka dia mati dalam keadaan syahid".

Namun perlu diperhatikan, bahwa mayoritas ulama' memberikan hukum makruh bahkan ada yang mengatakan haram jika hanya mengkhususkan berpuasa setelah Nisfu Sya'ban. Ini didasarkan pada salah satu hadits Nabi SAW, di antaranya adalah:

إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلاَ تَصُوْمُوْا

"Jika sudah datang separuh Bulan Sya'ban, maka janganlah berpuasa".

Meskpun demikian, namun para ulama' masih membolehkan puasa-puasa sunah yang dianjurkan setelah Nisfu Sya'ban, misalnya berpuasa Hari Senin, berpuasa Hari Kamis, dan lain sebagainya.

5. Diampuni Dosanya Bagi Mukmin yang Mau Melaksanakan Salat Sunnah
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat Anas bin Malik ra, Rasulullah SAW menceritakan, "Sesungguhnya Allah SWT menciptakan lautan dari cahaya di bawah Arsy, kemudian Allah SWT menciptakan seorang malaikat yang memiliki 2 sayap, salah satunya berada di timur dan salah satu kedua sayapnya berada di barat dan sayap yang lain berada di barat. Kepalanya berada di bawah Arsy dan kedua kakinya berada di bumi yang ketujuh.

Ketika ada seorang hamba melaksanakan sholat sunnah di Bulan Sya'ban, maka Allah SWT memerintahkan malaikat itu untuk menyelam di dalam Ma'ul Hayat (air kehidupan). Malaikat itu pun menyelam kemudian keluar dari Ma'ul Hayat (air kehidupan) sambil menggepak-gepakkan kedua sayapnya, terteteslah dari setiap bulunya tetes-tetes air.
Lalu Allah SWT, menciptakan seorang malaikat dari setiap tetes-tetes air itu, yang mana mereka mendoakan ampun kepada Allah untuk hamba itu sampai hari kiamat".

6. Bulan Sya'ban Memiliki Malam yang Istimewa: Malam Nisfu Sya'ban
Salah satu malam yang dimuliakan Allah SWT selain malam Lailatul Qadar adalah Malam Nisfu Sya'ban. Malam Nisfu Sya'ban adalah malam tepat dipertengahan Bulan Sya'ban, yang mana di dalamnya terdapat fadhilah-fadhilan dan keutamaan-keutamaan besar.

Apalagi, sudah menjadi adat dan budaya kaum muslim di seluruh dunia, khususnya di Indonesia, biasanya diadakan pembacaan Surat Yasin sebanyak 3 kali di malam ini.

Adapun mengenai hikmah dan keutamaan Malam Nifsu Sya'ban, maka sudah diulas pada posting yang berikut ini : Hikmah dan Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban.

7. Makna Sya'ban Dilihat dari Filosofi Hurufnya
Seperti kita tahu bahwa Sya'ban terdiri dari lima huruf, yaitu syin (ش), ain (ع), ba' (ب), alif (أ), dan nun (ن).

Syin berarti as-syarafah (kemuliaan) dan as-syafa'ah (pertolongan), ain berarti al-izzah (kemuliaan), ba' berarti al-birru (kebaikan), alig berarti al-ulfah (persatuan), dan nun berarti an-nur (cahaya).

8. Terbebas Dari Berbacai Macam Bala' dan Penyakit
Dalam salah satu hadits Nabi SAW, dijelaskan :

مَنْ عَظَّمَ شَعْبَانَ وَاتَّقَى اللّٰهَ تَعَالٰى وَعَمِلَ بِطَاعَتِهِ وَاَمْسَكَ نَفْسَهُ عَنِ الْمَعْصِيَةِ، غَفَرَ اللّٰهُ تَعَالٰى ذُنُوْبَهُ وَاٰمَنَهُ مِنْ كُلِّ مَا يَكُوْنُ فِيْ تِلْكَ السَّنَةِ مِنَ الْبَلَايَا وَالْاَمْرَاضِ كُلِّهَا

"Barang siapa mengagungkan (meghormati) Bulan Sya'ban, bertaqwa kepada Allah Ta'ala, melakukan ketaatan, dan menahan dirinya dari kemaksiatan, maka Allah Ta'ala akan mengampuni dosa-dosanya dan memberinya keamanan dari setiap apapun yang ada di dalam tahun itu, baik berupa bala' (cobaan) maupun penyakit-penyakit, semuanya".

Demikian terungkap dari isi kandungan Kitab Durrotun Nashihin, Majlis ke-56, Bab Fadhilah Bulan Sya’ban Yang Diagungkan, dari karya Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakiry Al-Khoubawy.r.a 

Kebiasaan Setiap malam nisfu syaban yaitu 
Memperbanyak Membaca Doa 
Salah satunya membaca Surat yasin 3x
Dengan ke muliaan qalamullah 
Dengan Berjamaah Srsudah Sholat mahrib 
Tergantung kebiasaan di kampung2 nya 
Intinya memperbanyak Amal baik dll.

Perkataan Al imam nawawi رحم الله عنه
Klik 

BACAAN DOA NISFU SYA'BAN
------------------------------------------------------------

( ليلة النصف من شعبان)
يسن احيائها ولو بصلاة العشاء والفجر في جماعة ويسن صيام نهارها
Disunnahkan menghidupkan malam nisyfu Sya'ban dengan ibadah walau-pun sholat isya' dan subuh berjama'ah dan disunnahkan berpuasa siang harinya

وينبغي عمل الآتي ذكره  إما بعد العصر كعمل أهل تريم أو بعد المغرب.
Dan sepatutnya melaksanakan amalan yang baik setelah waktu 'Ashar seperti yang dilaksanakan oleh penduduk Tarim atau setelah Maghrib  

 قراءة سورة يس ثلاث مرات
 Yaitu, membaca Surat Yasiin sebanyak 3x

الأولى:بنية طول العمر مع التوفيق للطاعه 
>Yang pertama dengan niat usia yang panjang dengan taufiq (pertolongan) Allah untuk berbuat taat

الثانية:بنية العصمة من الآفات والعاهات ونية سِعَة الرزق
>Yang kedua dengan niat penjagaan dari berbagai kejelekan-kejelekan, musibah-musibah dan niat kelapangan rizqi 

الثالثة:بنية الإستغناء عن الناس و لغنى القلب وحُسن الخاتمة
>Yang ketiga dengan niat agar diberi rezeki yang barokah srta merasa  berkecukupan dan tidak mengharap pada manusia dan niat agar wafat khusnul khotimah

وكلما تقرأ السورة مرة تقرأ بعدها هذا الدعاء مرة
Dan setiap engkau membaca surat
Yasiin sekali, hendak nya engkau membaca do'a dibawah ini 
  
ثم دعاء جامع شامل جمعه الحبيب حسن بن عبدالله  الحداد رحمه الله
Kemudian do'a yang mencakup segala aspek tujuan yang di gubah oleh Al-Habib Hasan bin 'Abdulloh Al-Haddad ra

(بسمِ اللهِ الرَّحمن الرَّحيم، اللَّهُمَّ يا ذا المَنّ ولا يُمَنُّ عليكَ، يا ذَا الجَلال والإِكرَام، يا ذَا الطَّولِ والإنعام، لا إلهَ إلاّ أنتَ ظَهَرَ اللاجينَ، وجَارَ المستجيرينَ، ومأمنَ الخائفين. اللَّهُمَّ إنْ كنتَ كتبتنِي عندَكَ في أُمِّ الكتابِ شقيّاً أوْ محروماً أوْ مقتَّراً عَلَيَّ في الرِّزْقِ فامح منْ أُمِّ الكتابِ شقاوتي وحرْماني وتقتير رِزْقي، وأثبتني عندَكَ سعيداً مرْزُوقاً موفقاً للخيرَاتِ، فإنكَ قلتَ وقوْلكَ الحقُّ في كِتابكَ المنزَل، عَلَى نبيكَ المرْسلِ  يَمْحُوا اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ ، إلهي بالتجلِّي الأعظم، في ليلةِ النصفِ من شَعْبَانَ المُكَرَّمِ؛ الَّتي يُفَرقُ فِيهَا كل أمرٍ حَكيمٍ ويُبرَمُ، اكشفْ عني مِنَ البلاءِ مَا أعلمُ ومَا لاَ أعلمُ، واغفرْ لي مَا أنتَ بِهِ أعلمُ. اللَّهُمَّ اجعلني منْ أعظم عبَادكَ حظّاً ونصيباً في كلِّ شَيْءٍ قسمْتَهُ في هذِهِ الليلةِ منْ نورٍ تَهدي بِه، أوْ رَحمةٍ تنشرُها، أو رِزْقٍ تبسطُه، أوْ فضلٍ تقَسمه عَلَى عبَادكَ المؤمنينَ، يَا اللهُ، يا اللهُ، لاَ إلهَ إلاّ أنتَ. اللَّهُمَّ هَبْ لي قلباً تَقيَّاً نَقِيّاً، منَ الشرْكِ برِياً، لاَ كَافراً ولا شقيّاً، وقلباً سليماً خَاشعاً ضَارعاً. اللَّهُمَّ أملأ قلبِي بنورِكَ وأنوَارِ مشاهدَتكَ، وجمالكَ وكمالكَ ومحبتكَ، وعصمتكَ وقدْرتكَ وعلمِك، يَا أرْحمَ الراحمينَ، وصلى الله تعَالَى عَلى سيدِنا محمدٍ وعلَى آلهِ وصحبهِ وسلمَ)،

Semoga kita semua mendapat taufiq dari Allah Subhanahu wa ta'ala, sehingga kita bisa di golongkan atau termasuk  orang-orang sholeh...
...

SUMBER:
(ملخصا من كنز النجاح والسرور)
(Kitab Kanzun Najaah was Suruur)


 Atau  Doa pendek nya

 اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنَا عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيْنَا فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتَنَا وَحِرْمَانَنَا وَاقْتِتَارَ رِزْقِنَا، وَاكْتُبْنَا عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ 

Artinya, "Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.”

“Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.” 

“Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufik untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’”
Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT."


والله اعلم

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Biografi KHZ.M.ABAs

SETIAP MALAM JUMAT & MALAM² TERNTENTU ARWAH AHLI KUBUR MENDATANGI RUMAH DAN KELUARGANYA