Sifat Nafsiyah: Sifat yang berhubungan dengan zat Allah. Jumlahnya hanya ada satu, yaitu Wujud.
Sifat Salbiyah: Sifat yang melekat kepada Allah yang menunjukan keberadaan dan kesempurnaannya. Sifat ini jumlahnya ada 5, yaitu Qidam, Baqa’, Mukhalafatu lil hawaditsi, Qiyamuhu binafsihi, dan Wahdaniyah.
Sifat Ma’ani: Sifat wajib Allah yang dapat digambarkan oleh akal pikiran manusia, serta dapat meyakinkan orang lain karena dapat dibuktikan dengan panca indra. Adapun sifat tersebut Ada 7, Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’, Bashar, Kalam.
Sifat Ma’nawiyah: Sifat yang berhubungan dengan sifat ma’ani. Jumlahnya ada tujuh, yaitu Qadiran, Muridan, Aliman, Hayyan, Sami’an, Bashiran, dan Mutakalliman.
Sifat Wajib Allah dan Artinya
Sebagai seorang muslim yang mengimani keesaan Allah SWT, maka sudah seharusnya untuk mengetahui sifat-sifat wajib Sang Khaliq beserta artinya. Berikut 20 sifat wajib Allah dan artinya:
1+ 5 + 7 +7 =20 Sipat wajib bagi allah dan Yang mustahilnya 20 dan Jaiz nya 1
1.Sifat Nafsiyah نفسيه dan ini Pembagian
Sifat ini merupakan sifat yang berhubungan dengan zat Allah, yaitu:
1. Wujud وجود
Mustahil عدام Gak ada
Wujud berarti ada.mustahil gak ada , Allah SWT ada dengan sendirinya, tidak ada yang menciptakan. Allah SWT berfiman dalam surat Al-Hadid ayat 4:
هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ ۚ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya : “Dialah yang menciptakan langit dan bumidalam enam masa: kemudian Dia berkuasa ( menguasai ´arsy (istiwa yang layak bagi Nya) Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hadid: 4).
2.Sifat Salbiyah سلبيه Ada 5
Sifat salbiyah merupakan sifat yang harus melekat pada Allah SWT yang menunjukan keberadaan dan kesempurnaannya. Adapun sifat-sifat tersebut:
2. Qidam.قدام Terdahulu
Mustahil حدوث Baru
Artinya dahulu. Allah SWT itu terdahulu dan tidak didahului sesatu. Sebab, jika Allah ada permulaan-Nya, berarti ada yang menciptakan-Nya. Jika ada yang menciptakan, artinya Allah itu huduts (baru) seperti mahluk lainnya.
Dalam surat Al-Hadid ayat 3, Allah SWT berfirman:
هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
Artinya : "Dialah yang awal dan yang akhir yang zhahir dan yang bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al Hadid: 3).
3. Baqa’ بقاء Kekal
mustahil فناء Rusak
Baqa’ berarti kekal. Sudah menjadi hukum Allah bahwa setiap mahluk berproses menuju kehancuran atau kebinasaan. Sedangkan, sebagai sang pencipta, Allah SWT kekal dan tidak berubah-ubah.
Dalam surat Al-Qasas ayat 88, Allah berfirman:
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
Artinya : “Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apa pun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan." (Al Qasas: 88).
4. Mukhalafatu lil hawaditsi مخالفة للحوادث mustahil مماثلة للحودث Sama sama mahluknya
Sifat ini berarti berbeda dengan semua mahluk. Baik zat maupun sifatnya, Allah sang Maha Pencipta tidak mungkin sama dengan mahluk ciptaannya.
Dalam surat Asy-Syura ayat 11, Allah SWT berfirman:
َاطِرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّمِنَ الْاَنْعَامِ اَزْوَاجًاۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: "(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri yang berpasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak yang berpasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat." (QS Asy-Syura: 11).
5. Qiyamuhu binafsihi قيامه بنفسه
Mustahil قيامه بغيره Berdiri sama yg lain
Artinya berdiri sendiri. Allah SWT tidak membutuhkan bantuan apa pun dan dari siapapun. Dalam surat Al-Ankabuut ayat 6, Allah SWT berfirman:
وَمَنْ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهٖ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya : "Dan barang siapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. Al-Ankabuut: 6).
6. Wahdaniyah وحدنية
Mustahil تعدد Berbilang
Wahdaniyah berarti Maha Esa. Allah hanya satu. Tidak ada dua Tuhan. Mustahil Allah SWT bersifat ta’addud atau berbilang. Dalam surat Al-Anbiya ayat 22, Allah berfirman:
لَوْ كَانَ فِيْهِمَآ اٰلِهَةٌ اِلَّا اللّٰهُ لَفَسَدَتَاۚ فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُوْنَ
Artinya : "Sekiranya ada di langit dan di bumi Tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan." (QS. Al-Anbiya': 22).
Sifat Ma’ani معني ada 7 sipat
Sifat Ma’ani merupakan sifat wajib yang dapat digambarkan oleh akal pikiran manusia dan dapat meyakinkan seseorang. Adapun sifat-sifat tersebut:
7. Qudrat قدراة Kuasa
Mustahil عجز Lemah
Qudrat berarti kuasa. Jagat raya beserta isinya merupakan bentuk nyata kuasa Allah. Dalam surat Al-Ahzab ayat 27, Allah berfirman:
وَاَوْرَثَكُمْ اَرْضَهُمْ وَدِيَارَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ وَاَرْضًا لَّمْ تَطَـُٔوْهَا ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرًا ࣖ
Artinya: "Dan Dia mewariskan kepadamu tanah-tanah, rumah-rumah dan harta benda mereka, dan (begitu pula) tanah yang belum kamu injak. Dan Allah Mahakuasa terhadap segala sesuatu." (QS Al-Ahzab: 27).
8. Iradatارادة Berkehendak
Mustahil كرها Terpaksa
Artinya berkehendak. Allah bebas berkehendak tanpa ada siapapun yang memerintah atau melarangnya. Segala sesuatu Dia ciptakan atas kehendaknya. Dalam surat Yasin ayat 82, Allah berfirman:
ِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ
Artinya: "Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia." (QS. Yasin: 82).
9. Ilmu علم Tau
Mustahil جهل Bodoh
Ilmu artinya mengetahui. Allah mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tidak, besar maupun kecil, yang sudah maupun yang akan terjadi. Allah juga mengetahui segala sesuatu yang ada di dalam hati.
Dalam Al-Qura’an surat Al-Anfaal ayat 75, Allah berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْم
Artinya: "Sesungguhkanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Anfaal: 75).
10. Hayat حياة Hidup
Mustahil ميتا Mati
Hayat artinya hidup. Allah hidup dengan sendirinya, tidak ada yang menghidupkan dan mustahil untuk mati.
Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 255, Allah berfirman:
َللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar." (QS. Al-Baqarah: 255).
11. Sama’ سمع Mendengar
Mustahil صمم Tuli
Artinya mendengar. Allah maha mendengar apa yang ada di langit dan bumi, yang lantang maupun yang lirih. Pendengaran Allah tidak terbatas.
Dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 39, Allah berfirman:
اِنَّ رَبِّيْ لَسَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ...
Artinya: "Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.". (QS. Ibrahim: 39).
12. Bashar بصر Melihat
Mustahil عمي Buta
Bashar artinya melihat. Allah melihat segala sesuatunya tanpa terbatas waktu. Dia melihat yang telah, sedang, maupun yang akan terjadi. Semua mahluk tidak lepas dari pengelihatan Allah.
berfirman:
وَٱللَّهُ يَقْضِى بِٱلْحَقِّ ۖ وَٱلَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِهِۦ لَا يَقْضُونَ بِشَىْءٍ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Artinya: Dan Allah menghukum dengan keadilan. Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tiada dapat menghukum dengan sesuatu apapun. Sesungguhnya Allah Dialah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
.
Dalam Al-Qur’an surat Al-Buruj ayat 9, Allah
وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ...
Artinya: “Dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu.” (QS. Al-Buruuj: 9 ).
13. Kalam كلام Berbicara
Mustahil بكم Bisu
Kalam berarti berfirman atau berbicara. Dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 164, Allah berfirman:
وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنٰهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۗوَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى تَكْلِيْمًاۚ
Artinya: “Dan (kami telah mengutus) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan Rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (QS. An-Nisa': 164 ).
Sifat Maknawiyah معنويه ada 7 Sifat
Allah SWT memiliki tujuh sifat maknawiyah, yaitu:
14. Qadiran قديرا Yang maha kuasa
Mustahil عجيز yang Lemah
Qadiran berarti Maha Kuasa. Allah adalah zat yang Maha Kuasa atas segala sesuatunya. Dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 120, Allah berfirman:
ِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا فِيْهِنَّ ۗوَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ࣖ
Artinya: “Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Maidah: 120).
15. Muridan مريدا yang maha Berkehendak
Mustahil كريها yang Terpaksa
Muridan artinya Maha Berkehendak. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 26:
يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُبَيِّنَ لَكُمْ وَيَهْدِيَكُمْ سُنَنَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَيَتُوْبَ عَلَيْكُمْ ۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ
Artinya: “Allah hendak menerangkan (hukum syari'at-Nya) kepadamu, dan menunjukimu kepada jalan-jalan orang yang sebelum kamu (para Nabi dan shalihin) dan (hendak) menerima taubatmu. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa': 26).
16. Aliman عليما Yang maha mengetahui
Musthil جهيلا yang Bodoh
Aliman berarti Maha Mengetahui. Pengetahuan Allah tidak terbatas, baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Dalam Al-Qur’an surat Al-Mujadilah ayat 7 Allah SWT berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ...
Artinya: “Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Mujadalah: 7).
17. Hayyan حيا yang maha Hidup
Mustahil ميتا yang Mati
Artinya Maha Hidup. Allah Maha Hidup dan kekal selama-lamanya. Dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 2, Allah berfirman:
َللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُۗ
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya.” (QS Ali Imran :2).
18. Sami’an سميعا yang maha Mendengar
Mustahil اصمم yang Tuli
Sami’an artinya Maha Mendengar. Allah mendengar segala sesuatu, baik yang bersuara maupun yang tidak. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 127, Allah berfirman:
وَاِذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِسْمٰعِيْلُۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan Kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 127).
19. Bashiran بصيرا yang maha Melihat
Mustahil اعمي yang Buta gak melihat
Allah SWT bersifat Maha Melihat atas segala sesuatu. Dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 17, Allah berfirman:
وَكَمْ اَهْلَكْنَا مِنَ الْقُرُوْنِ مِنْۢ بَعْدِ نُوْحٍۗ وَكَفٰى بِرَبِّكَ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًاۢ بَصِيْرًا
Artinya: “Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha mengetahui lagi Maha melihat dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Isra' : 17 ).
20. Mutakalliman متكلما yang maha Berkata
Mustahil ابكم yang bisu gak bisa berkata
Artinya Maha Berkata-kata (berbicara). Allah SWT berfiman dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 164, yang berbuyi:
وَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى تَكْلِيْمًاۚ...
Artinya: “Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (QS. An-Nisa': 164).
Sifat jaiz Allah yang lain ada dalam Alquran Surat Al Qasas ayat 68.
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ وَيَخْتَارُ ۗمَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ ۗسُبْحٰنَ اللّٰهِ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ – ٦٨
“Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan. Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan”.
Manusia sebagai makhluk ciptaan dan hamba Allah, sudah seharusnya untuk beriman (yakin) terhadap sifat Allah.
Sifat jaiz Allah hanya ada satu yaitu fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu yang artinya Allah mungkin mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya.
Allah SWT menciptakan segala sesuatu atas kehendaknya sendiri dengan Qudrat (kuasa-Nya) dan Iradat (kehendak-Nya). Oleh karena itu, bisa jadi, bagi Allah juga untuk meninggalkan sesuatu sesuai kehendaknya.
DAN 9 SIPAT RASUL
YANG WAJIB 4 DAN YG MUTAHIL NYA 4 JAIZ 1
Jadi Semua 9
para rasul utusan Allah SWT ditugaskan untuk para rasul memberi petunjuk, membawa kabar gembira, dan peringatan kepada umat manusia. Untuk itu, para rasul pilihan yang diutus Allah SWT memiliki sifat wajib bagi para rasul dalam menjalankan tugas yang istimewa tersebut.
Apa saja sifat wajib bagi para rasul?
1. Siddiq الصِّدِيْق Benar
Mustahil الْكِذِبْ Dusta
Siddiq artinya benar. Artinya, setiap perkataan yang diucapkan oleh rasul sifatnya benar, baik benar dalam menyampaikan wahyu yang bersumber dari Allah SWT maupun benar dalam perkataan-perkataan yang berhubungan dengan persoalan keduniaan.
Siddiq sebagai salah satu sifat wajib bagi para rasul ini juga dibenarkan dalam Al-Qur'an. Salah satunya dalam surah Maryam ayat 41,
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا
Artinya: "Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur'an), sesungguhnya dia adalah seorang yang sangat membenarkan, seorang Nabi,"
dalam surah Maryam ayat 50,
وَوَهَبْنَا لَهُمْ مِنْ رَحْمَتِنَا وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيًّا
Artinya: "Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik dan mulia."
Untuk itulah, mustahil bagi para rasul untuk bersifat khizib yang bermakna dusta. Hal ini dijelaskan dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan Kementerian Agama (Kemenag).
2. Amanah الْأَمَانَةُ Terpercaya
Mustahil الْخِيَانَةْ bersifat khianat.
Sifat wajib bagi para rasul selanjutnya adalah amanah yang artinya dapat dipercaya. Para rasul selalu menjaga diri dari segala perbuatan dosa untuk menjaga kepercayaan umat pada dirinya.
۞ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Dengan demikian, mustahil bagi rasul bersifat khianat. Khianat adalah menyisihkan sesuatu yang hak dengan merusak perjanjian sebagaimana dikutip dari Kitab Taisirul Khalaq dari Hasan Mas'udi yang diterjemahkan Zauton.
3. Tablig التَّبْلِيْغُ menyampaikan
Mustahil الْكِتْمَانْ menutup-nutupi
Tablig sebagai sifat wajib bagi para rasul memiliki makna menyampaikan wahyu. Untuk menjalankan tugas kenabiannya, seorang rasul senantiasa menyampaikan wahyu yang harus disampaikan kepada umat manusia.
Wahyu yang disampaikan para rasul tersebut dapat berupa pengetahuan, pedoman, maupun syariat, serta risalah kenabian yang lain. Sekalipun hal yang disampaikannya bersifat pahit maupun tidak mudah, para rasul selalu menyampaikannya tanpa satu huruf pun yang disembunyikan sesuai dengan surah Al Maidah ayat 67,
۞ يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ۚ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Artinya: Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.
4. Fatanah الْفَطَانَةُ Cerdas pintar
Mustahil الْبِلَادَةْ Bodoh
Sifat wajib bagi para rasul yang terakhir adalah fatanah yang berarti cerdas, pandai, dan bijaksana. Sebagai utusan Allah SWT untuk manusia, para rasul mampu memahami persoalan umat sekaligus memberikan jalan keluarnya.
dalam surah Al An'am ayat 83,
وَتِلْكَ حُجَّتُنَا آتَيْنَاهَا إِبْرَاهِيمَ عَلَىٰ قَوْمِهِ ۚ نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَنْ نَشَاءُ ۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ
Artinya: "Dan itulah keterangan Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan derajat siapa yang Kami kehendaki. Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana, Maha Mengetahui."
Dengan kecerdasan sebagai sifat wajib bagi para rasul, mustahil bila Rasullah SAW memiliki sifat baladah. Secara bahasa, baladah sendiri mengandung arti bodoh.
ini sifat mustahil bagi Rasul yang harus diketahui sebagai umat Muslim:
Sifat Jaiz Bagi Rasul (الأَعْرَاضْ الْبَشَرِيَّة)
sifat A’radh al-Basyariyah (الأَعْرَاضْ الْبَشَرِيَّة) Jaiz/boleh dalam haq para Rasul Alaihi sholatu wa ssalam sifat Al-a’rod Al-Basyariyah/ nampak manusiawi;
(الأَعْرَاضْ الْبَشَرِيَّة)
yang tidak menimbulkan kekurangan pada martabat Rasul yang luhur seperti sakit dan seumpamanya. Dan dalil atas ini yaitu terbuktinya sifat penampakan manusiawi pada Rasul Alaihi sholatu wa ssalam.
AQOIDUL IMAN SEMUANYA ADA 50
20 SIPAT WAJIB BAGI ALLAH
20 SIPAT MUSTAHIL BAGI ALLAH
1 SIPAT JAIZ BAGI ALLAH
JUMALAH 41 TAMBAH 9 SIPAT 4 WAJIB DAN 4 MUSTAHIL NYA RASUL DAN 1 SIPAT JAIZ NYA JUMLAH 50
Di ambil Referensi dari kitab
DOWLOAD DI SINI
Tijanu darori dan qotrul goes dan kitab Tauhid lain nya
Pilih Kitab yg di butuh kan
bisa di lihat di kitab kitab yg lebih panjang luas bahasannya
الإِيْمَانُ تَصْدِيْقُ الْقَلْبِ بِمَا عُلِمَ ضَرُوْرَةَ مَجِيْءِ الرّسُوْلِ بِهِ مِنْ عِنْدِ اللهِ كَالتَّوْحِيْدِ وَالنُّبُوَّةِ وَالْبَعْثِ وَالْجَزَاءِ وَافْتِرَاضِ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ وَالزَّكَاةِ وَالصَّوْمِ وَالْحَجِّ. وَالْمُرَادُ بِتَصْدِيْقِ الْقَلْبِ إِذْعَانُهُ وَقَبُوْلُهُ
Artinya: “Iman adalah pembenaran hati atas segala sesuatu yang umum diketahui, datang dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, seperti tauhid, kenabian, kebangkitan dari kubur, balasan (pahala atau dosa), kewajiban shalat lima waktu, puasa, dan haji. Sedangkan yang dimaksud dengan pembenaran (tashdiq) hati ialah dengan tunduk dan menerima. (Syekh Syamsuddin al-Ramli, Ghayah al-Bayan Syarh Zubad Ibn al-Ruslan, Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1994: 8).
Komentar